Pembahasan prinsip baut muai

Pertama, Klasifikasi baut jangkar Baut jangkar dapat dibagi menjadi baut jangkar tetap, baut jangkar bergerak, baut jangkar diperluas dan baut jangkar terikat.Menurut bentuknya yang berbeda, dapat dibagi menjadi baut tertanam berbentuk L, baut tertanam berbentuk 9, baut tertanam berbentuk U, baut tertanam las dan baut tertanam pelat bawah.

Kedua, penggunaan baut jangkar Baut jangkar tetap, disebut juga baut jangkar pendek, digunakan untuk memperbaiki peralatan tanpa getaran dan benturan yang kuat.Baut jangkar bergerak, disebut juga baut jangkar panjang, adalah baut jangkar yang dapat dilepas, digunakan untuk memperbaiki peralatan mekanik berat yang mempunyai getaran dan benturan yang kuat.Baut jangkar sering digunakan untuk memperbaiki peralatan sederhana atau peralatan bantu yang stasioner.Pemasangan baut jangkar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: jarak dari pusat baut ke tepi pondasi tidak boleh kurang dari 7 kali diameter baut jangkar;Kekuatan pondasi baut yang dipasang pada jangkar ekspansi tidak boleh kurang dari 10MPa;Tidak boleh ada retakan pada lubang bor, dan perhatian harus diberikan untuk mencegah mata bor bertabrakan dengan batang baja dan pipa yang terkubur di dalam pondasi;Diameter dan kedalaman lubang pengeboran harus sesuai dengan baut jangkar ekspansi.Baut jangkar pengikat merupakan salah satu jenis baut jangkar yang umum digunakan beberapa tahun terakhir ini, cara dan persyaratannya sama dengan baut jangkar perluasan.Namun saat merekatkan, perhatikan untuk meniup serba-serbi yang ada di dalam lubang, dan jangan sampai lembab.

Ketiga, Cara Pemasangan Baut Jangkar Cara penyematan satu kali: pada saat menuang beton, pasang baut jangkar.Bila menara dikendalikan dengan cara terbalik, baut jangkar harus dipasang satu kali.Cara lubang cadangan: peralatan terpasang pada tempatnya, lubang dibersihkan, baut jangkar dimasukkan ke dalam lubang, dan setelah peralatan diposisikan dan disejajarkan, peralatan dituangkan dengan beton batu halus tidak susut yang satu tingkat lebih tinggi dari pondasi aslinya, yang dipadatkan dan dipadatkan.Jarak dari pusat baut jangkar ke tepi pondasi tidak boleh kurang dari 2d (d adalah diameter baut jangkar), dan tidak boleh kurang dari 15mm (bila D ≤ 20, tidak boleh kurang dari 10mm) , dan tidak boleh kurang dari setengah lebar pelat jangkar ditambah 50mm.Apabila persyaratan di atas tidak dapat dipenuhi, langkah-langkah yang tepat harus diambil untuk memperkuatnya.Diameter baut jangkar yang digunakan dalam struktur tidak boleh kurang dari 20mm.Ketika terkena aksi gempa, mur ganda harus digunakan untuk pemasangan, atau tindakan efektif lainnya harus diambil untuk mencegah kendor, tetapi panjang angkur baut angkur harus lebih panjang dari pada aksi non-gempa.